tentang kordinat

Identifikasi dan Solusi Permasalahan Datum Data Navigasi Menggunakan Receiver GPS Tipe Navigasi (Studi Kasus Titik Seismik dan Sumur Minyak & Gas)

Hafzal Hanief
Abstrak
Pada proses akuisisi seismik untuk Eksplorasi dan Produksi (EP)minyak & gas koordinat titik-titik seismik berupa Shot Point (SP) dan Receiver Point (RP) merupakan data yang sangat penting. Data koordinat dua jenis titik tersebut dikenal dengan istilah data navigasi. Banyak praktisi yang menganggap bahwa data navigasi hanya berupa nilai koordinat suatu titik, misalnya Lintang, Bujur & Tinggi atau Easting, Northing dan Tinggi, sudah cukup. Padahal data navigasi meliputi semua informasi yang berkaitan dengan data koordinat yang dipakai/diterapkan pada suatu survai seismik selain data koordinat itu sendiri. Menjadi satu kesatuan dengan data koordinat adalah Datum, yaitu suatu pendefinisan sistem referensi koordinat yang berkaitan dengan ukuran ellipsoid yang dipakai, penempatan titik pusat sistem koordinat di Bumi dan orientasi sumbu putar. Jadi penulisan koordinat suatu titik yang benar adalah jika selain nilai koordinat juga disebutkan Datumnya.
Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pendefinisian Datum juga berkembang dan berubah-ubah. Di Indonesia dikenal beberapa datum seperti Datum Genuk, ID-74 dan Datum Geodesi Nasional 1995 (DGN-95). Dua Datum pertama merupakan Datum Toposentrik dan DGN-95 merupakan Datum Geosentrik. Dalam operasional peminyakan dikenal juga beberapa datum lokal yang didefinisikan untuk kebutuhan praktis. Kegiatan EP migas di Indonesia sudah dimulai sejak awal tahun 1900an sehingga dalam perjalanannya data navigasi juga melibatkan berbagai jenis Datum yang pernah didefinisikan di Indonesia.
Pada suatu area prospek yang menjadi objek kegiatan EP sering kali dilakukan penambahan dan pengulangan survai akuisisi seismik. Dengan demikian pada satu area terdapat beberapa data seismik yang dilakukan pada waktu yang berbeda. Hal ini juga memungkinkan perbedaan sistem koordinat dan datum yang digunakan pada survai berikutnya. Kompleksitas akan bertambah jika area tersebut dikelola oleh pihak/perusaan yang berbeda pada jangka waktu tertentu. Dengan demikian data navigasi setiap survai seismik dapat berlainan, sehingga penggabungan hasil rekaman seismik yang berlainan waktu tidak begitu saja dapat digabungkan tanpa melakukan pembenahan/penyeragaman datum & sistem koordinatnya telebih dulu.
Transformasi datum merupakan satu metode yang dapat menyelesaikan tidak seragamnya datum dan sistem koordinat yang dipakai pada data navigasi. Untuk melakukan transformasi datum diperlukan beberapa titik sekutu. Teknologi Global Positioning System (GPS) merupakan salah satu teknologi penentuan posisi yang paling efektif dan efisien untuk mendapatkan titik sekutu. Namun penentuan posisi menggunakan GPS yang teliti mebutuhkan keahlian khusus, waktu dan biaya yang tidak
sedikit. Oleh karena itu pembahasan mengenai peluang pemanfaatan GPS tipe navigasi untuk menyelesaikan permasalahan datum dan sistem koordinat pada data navigasi merupakan suatu yang menarik dan menantang. Pada akhirnya diharapkan dapat dirumuskan strategi pengamatan, pengolahan data dan analisisnya.
Spesialis Geomatika EP Technology Centre PERTAMINA HULU
sumber : http://www.hagi.or.id/paper/identifikasi-dan-solusi-permasalahan-datum-data-navigasi-menggunakan-receiver-gps-tipe-navigasi-studi-kasus-titik-seismik-dan-sumur-minyak-gas/

Komentar

Postingan populer dari blog ini